Selasa, 15 Januari 2013

Untuk sebuah nama


Bismillah...
     Sungguh keagungan itu hanya milikMu,tapi kerisauan ini selalu saja menghampiri jiwa yang bersemayam dalam keegoisan akan rasa yang kupendam. Allah..., namaMu masih terlintas dalam hati ini, rasa takut itu masih mengawang dalam benak yang terlalu lemah untuk sebuah penghambaan yang teriring serta dengan pengharapan yang begitu suci tapi tak mampu berbuat apa. Allah..., janjimu dan peringatanMu masih s’lalu kuingat meski ada keinginan yang menggebu tapi tercemar akan bias-bias peran syetan dibalik kesenangan itu.  Bahagia didalam hati, walaupun ku tau ini apa, apa ini.
     Rabb, kepadaMu aku ungkapkan, “aku cinta dia”, sangat yakinlah hatiku, kalau Kaupun sebenarnya tahu, tapi tetap ingin kukatakan berkali-kali, aku cinta dia, aku cinta dia... bukan karena ku harap sampai kepadanya, bukan juga kar’na menanti balasan. Tapi putuskanlah y Allah... ini apa???
Ku akui Allah, sungguh sebenarnya sampai saat ini sama sekali ku tak mengerti apa itu cinta, apakah cinta adalah pengungkapan, apakah cinta adalah perasaan, apakah cinta adalah pengharapan, apakah cinta adalah penantian, apakah cinta adalah penghambaan.
     Ya Rabb, aku bingung, bagaimana caranya hati ini merasa, hingga bisa ku telusuri jalan-jalan keridhoanMu. Bagaimana harusnya cinta membalut jiwa ini hingga penghambaan ini benar-benar murni untukMu. Bagaimana harusnya tingkah ini hingga ingatan ini hanya akan terisi dengan butir cinta yang agung padaMu. dunia ini terlalu indah membuatku hanyut dalam keindahan dan kebahagiaan yang mungkin saja sama sekali tak Kau ridhoi Yaa Rabb. memaksa cinta, membuai lewat kata-kata dan perasaan, hingga siapapun yang didalamnya akan terpana dalam guratan kebingungan yang seolah-olah suci dari tuhannya padahal permainan setan itu sungguh hebat memutarkan pikiran mengelilingi labirin-labirin hati sendirian.
     Wahai kau perempuan pemain cinta, ku tau imanku lemah, kau membuatku bingung dan ragu akan makna beserta kepemilikan cinta yang sebenarnya. Kuinginkan hanya ada satu cinta dihati stelah Rabbku sang pemilikCinta. Yang akan kuhela dengan nafas yang kuhirup, kurangkuh bersama keringat yang kucucurkan, separuh jiwa ini untuknya, menegakkan panji-panji Islam selangkah sepenanggungan, tertawa bersama, menangis bersama. Melahirkan insan-insan islami mengarungi hidup dan kehidupan nan surgawi.
     Janji dan cita-cita ini begitu suci, namun sungguh ku tak mampu menjaganya.  Yaa Rabb,
kuatkanlah...

by : nando

Minggu, 13 Januari 2013

catatan si nando


Setahun lamanya aku menginjak bumi ganesha ini, langkah demi langkah jalan hidup yang kutepak, terlalu banyak yang kusaksikan, terlalu sering yang kuabaikan, terlalu banyak yang kupikirkan. Seuntai rasa kagum yang tak ada habisnya pun masih tersemat didalam hati. Tempat ini terlalu indah, tempat ini terlalu sejuk, tempat ini terlalu menghanyutkanku ‘tuk berbangga, hidup dalam kemewahan.
Sering ibuku mengingatkan, nak jangan kau turuti rasa banggamu, jangan kau biarkan semua yang kau punya membawamu dan terlena. Hidupmu bukan hari ini, hari esoklah yang selalu menghantui. Ingat siapa dirimu, ingat dari mana asalmu, ingat dengan apa kau bisa tersenyum disana, ingat untuk apa kau jauh, ingat bagaimana caranya agar kau bisa seperti mereka. Terlalu banyak wejangan yang kuterima. Tapi sering kali kuberpikir, itu semua adalah hanyalah kekhawatiran seorang ibu pada anaknya. Sungguh, aku berbangga.
sempat aku berjalan sendirian, pulang ‘tuk beristirahat. Bermaksud untuk merebahkan badan di pembaringan hangat dengan bantal dan selimut yang bergemul. Baru saja sedikit mengeluarkan beberapa rupiah dari sakuku, membeli buah dan  sebungkus makanan. Berniat akan menyantapnya sebelum tidur nanti.
 Perjalananku hingga rumah masih tinggal ratusan kaki lagi. Di tepi jalan kulihat sebuah gerobak yang didorong oleh seorang lelaki paruh-baya, puluhan bulatan putih terbuat dari kanji dan 3 botol berwarna ada diatas gerobak itu. Seiring langkahku menelusuri jalan setapak yang gelap. Terlintas di benakku, berapa penghasilan bapak itu seharinya, takkah bapak itu akan membawakan makanan untuk keluarga dan mungkin tiga orang anaknya. Takkah anak-anaknya yang merengek meminta dibelikan kue sepulang jualan. padahal jualannya hanyalah bola-bola kanji yang dibumbui yang pastinya pembelinya hanya anak kecil dengan uang lima ratusan. Lima ratus itu terlalu murah untuk rasa lapar dan dahaga yang ia kuras untuk berjalan dan mendorong gerobak itu hingga sejauh kiloan jalan raya. Tapi rasa lelah yang dibayar dengan recehan itu tak mengurangi sedikitpun keramahan dan senyum tulus dibibirnya. Kapankah ia akan pulang hingga terkumpul uang untuk bisa membeli sebungkus kue untuk anaknya. Hidupnya terlalu sederhana.
Kurang kebih limapuluh kaki dari sana. Hatiku dikejutkan oleh seorang lelaki tua yang tertidur dengan anak perempuan kecil dipangkuannya yang juga sudah terlelap. Didepan nya tergeletak sebuah wadah kumal kecil yang kosong, berharap ada orang-orang berpunya yang lalu lalang di tengah kota besar ini yang merasa uang seribuan atau recehan tak berharga lagi membuang lembaran dan koin tersebut kedalam penampung kehidupan itu. Takkah angin malam dan gerimis ini membuatnya dingin, takkah kotoran kuda ditepi sana itu membuat hidungnya merasa tidak nyaman, lelapkah tidur mereka yang hanya bergeletakan diatas trotoar yang keras ini, bukankah dia juga manusia sepertiku, terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan retoris yang terlintas dibenakku.
Dikejauhan sana kusaksikan dua orang anak kecil duduk dilesehan angkot hijau menabuh botol dan gitar kecil layaknya seorang artis yang tampil dipanggung dan diperhatikan ribuan orang. Mereka baru lima tahun, mungkin belum,belum tahu untuk apa sebenarnya mereka dilahirkan, tidakkah mereka kenal dengan kata bermain, tidakkah mereka kenal dengan kata robot-robotan, boneka, atau mobil-mobilan. Mereka baru lima tahun, sudahkah seharusnya mereka seperti ini, tidakkah mereka tahu betapa berbahayanya kehidupan di sekitar lalu lintas dan kendaraan.  Haruskah mereka kehilangan masa kanak-kanaknya demi recehan uang untuk beli sebungkus nasi sayur, haruskah mereka hampa akan pendidikan dan sekolah karena keadaan dan ketiadaan biaya atau mungkin orangtua.
Akhh, hidup ini terlalu manis bagiku tapi ironis bagi mereka. Baju kaos itu kotor bagiku tapi bersih bagi mereka. Bungkusan itu sampah bagiku tapi makanan bagi mereka. Untukku nasi kotak untuk mereka kotak nasi. Untukku minuman berkaleng tapi untuk mereka kaleng minuman. Tempat pembuangan itu bau busuk bagiku tapi itulah aroma mereka. Bukankah mereka juga sepertiku, tercipta dengan penginderaan yang sama, terlahir sebagai seorang manusia dengan kodrat yang sama.
Pantaskah aku katakan kalau sungguh hidup ini memang tidak adil sementara aku hidup daIam segala bentuk kesempatan dan kebanggaan yang kututupi dengan sejuta penyesalan karena kehilangan satu gelak-tawa saja  dan mereka bergelimangan dengan kesedihan yang mereka terima dengan senyum dan keikhlasan. Sungguh Allah itu maha adil. Tiada yang tahu rencana Allah sebelum semuanya terjadi. Atau mungkinkah inilah satu bentuk keadilan Allah, yang akan dibuktikan diakhirat kelak. Wallahuallam...
Sungguh inilah cerminan hidupku. Seperti sabda nabiku, seseorang adalah cermin bagi yang lainnya. Bagaimana mungkin aku tertawa sementara banyak orang menangis diatas kebahagiaanku, bagaimana mungkin aku menangis sementara banyak orang tersenyum dengan kesedihannya,  sungguh kekufuranku menjadi-jadi, menguasai hingga ke lubuk hatiku. Merasa kekurangan diatas kemewahan. Merasa kehausan setelah meneguk ribuan susu. Merasa kelaparan seusai menyantap potongan daging bakar dengan sambel. Yaa Rabb, bangunkanlah hamba dari fatamorgana kehidupan ini, sentuhlah hati ini dengan iman hingga rasa rindu akan persaudaraan ini semakin menyala, siramkanlah jiwa ini dengan air telaga kautsarMu hingga hilang rasa dahaga kekufuran hidup ini, tetesilah raga ini dengan karuniaMu hingga kesucian itu menyertai setiap perbuatanku.
 Amiin Yaa Kariim... Walaa hajatan hiya laka ridhan illa qadai taha yaa arhamarahimiin.

 

Sabtu, 12 Januari 2013

Ashabu Rayati Sud

Ashabu Rayati Sud (Pasukan Panji Hitam)...
“Dari Khurasan akan keluar beberapa bendera hitam, tak sesuatupun bisa menahannya sampai akhirnya bendera-bendera itu ditegakkan di Iliya (Baitul Maqdis).” (HR.Tirmidzi)
http://www.youtube.com/watch?v=zWN61EFn28Q

Jiwa yang tersenyum

Yaa Rabb...
tak akan kubiarkan asa yang yang pernah ku semai bersama rasa sakit ini pupus hanya karena satu harapan yang tak sempat ku raih.
tak akan kubiarkan senyuman mereka yang tulus padaku berkerut semata hanya karena sebab aku yang pasrah.
tak akan kubiarkan apapun itu yang ada bersamaku hanya menghasilkan sebuah cerita klasik tentang kesedihan dan penyesalan.
tak akan kubiarkan usia yang ku lewati hanyalah sebatas jam dinding yang berputar dengan bosan tiada yang berubah.
tak akan kubiarkan pemikiran yang ku gali hanya akan membentuk seorang anak manusia yang bodoh, dunia akhirat.
 Hati ini...
biar saja mereka melaju kencang dan aku di sini merangkak, tapi atas izinNya kupastikan diri ini maju dan jiwa ini bebas.
sekalipun badan ini tercabik, tapi atas izinNya akan kupastikan mereka yang tulus akan bersukacita.
biar saja mereka berbangga dengan sesuatu yang indah, tapi aku atas izinNya kupastikan bibir ini tersenyum dan jiwa ini berbahagia dengan sesuatu yang mereka katakan tidak indah.
biar saja mereka ketakutan dengan apapun yang mereka capai, tapi aku tidak, sekalipun itu pahit.
aku ingin apa yang mereka tak inginkan.
aku ingin lebih dari apapun yang mereka inginkan.
aku ingin apa yang datang dariNya.
itu sebuah janji, itu sebuah pengharapan, itu sebuah do'a,
do'a hati yang terbakar tapi jiwa ini dingin.
(insyaallah, Yaa Rabbi... perkenanlah)

Jumat, 11 Januari 2013

Labirin cinta ini


Bismillah...
Sungguh keagungan itu hanya milikMu,tapi kerisauan ini selalu saja menghampiri jiwa yang bersemayam dalam keegoisan akan rasa yang kupendam. Allah..., namaMu masih terlintas dalam hati ini, rasa takut itu masih mengawang dalam benak yang terlalu lemah untuk sebuah penghambaan yang teriring serta dengan pengharapan yang begitu suci tapi tak mampu berbuat apa. Allah..., janjimu dan peringatanMu masih s’lalu kuingat meski ada keinginan yang menggebu tapi tercemar akan bias-bias peran syetan dibalik kesenangan itu.  Bahagia didalam hati, walaupun ku tau ini apa, apa ini.
Rabb, kepadaMu aku ungkapkan, “aku cinta dia”, sangat yakinlah hatiku, kalau Kaupun sebenarnya tahu, tapi tetap ingin kukatakan berkali-kali, aku cinta dia, aku cinta dia... bukan karena ku harap sampai kepadanya, bukan juga kar’na menanti balasan. Tapi putuskanlah y Allah... ini apa???
Ku akui Allah, sungguh sebenarnya sampai saat ini sama sekali ku tak mengerti apa itu cinta, apakah cinta adalah pengungkapan, apakah cinta adalah perasaan, apakah cinta adalah pengharapan, apakah cinta adalah penantian, apakah cinta adalah penghambaan.
 Ya Rabb, aku bingung, bagaimana caranya hati ini merasa, hingga bisa ku telusuri jalan-jalan keridhoanMu. Bagaimana harusnya cinta membalut jiwa ini hingga penghambaan ini benar-benar murni untukMu. Bagaimana harusnya tingkah ini hingga ingatan ini hanya akan terisi dengan butir cinta yang agung padaMu. dunia ini terlalu indah membuatku hanyut dalam keindahan dan kebahagiaan yang mungkin saja sama sekali tak Kau ridhoi Yaa Rabb. memaksa cinta, membuai lewat kata-kata dan perasaan, hingga siapapun yang didalamnya akan terpana dalam guratan kebingungan yang seolah-olah suci dari tuhannya padahal permainan setan itu sungguh hebat memutarkan pikiran mengelilingi labirin-labirin hati sendirian.
Wahai kau perempuan pemain cinta, ku tau imanku lemah, kau membuatku bingung dan ragu akan makna beserta kepemilikan cinta yang sebenarnya. Kuinginkan hanya ada satu cinta dihati stelah Rabbku sang pemilikCinta. Yang akan kuhela dengan nafas yang kuhirup, kurangkuh bersama keringat yang kucucurkan, separuh jiwa ini untuknya, menegakkan panji-panji Islam selangkah sepenanggungan, tertawa bersama, menangis bersama. Melahirkan insan-insan islami mengarungi hidup dan kehidupan nan surgawi.
Janji dan cita-cita ini begitu suci, namun sungguh ku tak mampu menjaganya.  Yaa Rabb, kuatkanlah...

Rabu, 23 November 2011

Aku ingin menjadi...


Aku ingin menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain, bisa memberikan sesuatu yang mampu menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain, membuat perubahan kearah yang lebih baik. Setiap perjalanan hidup yang kutempuh akan selalu kupetik sebuah pelajaran yang akan membawaku pada kearifan dalam memaknai hidup, belajar tentang hidup dan kehidupan. Belajar tentang arti dari rasa syukur yang kupersembahkan kehadirat Nya. Merasakan halusnya sentuh tangan Illahi Rabbi yang sama sekali tiada bandingnya.
Aku ingin menjadi seorang manusia yang diharapkan kehadirannya dalam setiap momen karena kewibawaan dan kebijaksanaanku dalam memandang setiap problema yang mereka hadapi. Dengan integritas yang aku miliki, aku tidak hanya berbicara tentang sebuah kebajikan, tetapi juga akan lebih banyak bertindak dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan keridhoanNya.
Aku ingin menjadi orang yang bisa memandang materi bukan sebagai sebuah orientasi akhir dari begitu banyak perbuatan dan tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi materi hanyalah salah satu cara dan sarana untuk bisa mempertahankan hidup, bukan membahagiakan hidup. Oleh karena itu, kuingin dalam hidup ini, aku bisa memberi sebanyak-banyaknya, bukan sebagai sebuah kewajiban tapi sebuah kebutuhan yang membawaku kepada kebahagiaan yang hakiki.
Dan di bangku kuliah inilah kumulai belajar tentang makna hidup yang sebenarnya. Tentang perjuangan, belajar, bermasyarakat, berorganisasi dan berprestasi. Itu semua bukanlah sesuatu yang bisa dilewati begitu saja, karena itu semua adalah tujuanku ada disini jauh dari kampung halaman. Dengan landasan keikhlasan dan karena Allah swt.
Kuinginkan selama empat tahun kuliah ini, aku menjadi seorang mahasiswa teladan yang berprestasi, yang berintegritas tinggi. Selama setahun kedepan aku akan berusaha untuk bisa lulus dari TPB dengan IP besar atau sama dengan 3,5. Dengan nilai maksimal hanya ada dua mata kuliah dengan indeks B dan masuk Mikrobiologi.
Selama tahun kedua dan ketiga dibangku kuliah, aku akan mempertahankan IP ku, dan bahkan meningkatnya. Aku akan aktif dalam olimpiade dan lomba-lomba ilmiah lainnya yang sesuai dengan jurusanku. Karena sejak SMA aku selalu termotivasi dengan nama olimpiade. Aku pun akan bergerak aktif dalam organisasi kemahasiswaan sebagai wujud seorang mahasiswa yang tak hanya bisa bergerak secara individual, tapi juga akan lebih kuat jika bertindak bersama. Disini aku akan bergerak dibidang jurnalistik, yang akan meliput seputar masalah bangsa yang terkait dengan kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Selain itu, aku akan menjadi seorang asisten dosen dan tenaga pengajar di lembaga pendidikan di Bandung mata pelajaran Biologi. Hal ini adalah salah satu rencana hidupku, langkah ini kuambil karena hal ini akan melatihku bagaimana menjadi seorang dosen dan motivator yang baik.
Dosen adalah pilihanku, karena kuingin ilmu yang kumiliki mengalir dan bermanfaat bagi generasi selanjutnya dan mudah-mudahan dengan ilmu yang ku bagi, bisa menghasilkan sesuau yang bisa memberikan semangat bagi orang banyak, terutama bangsa Indonesia. Dengan prestasi yang kuperoleh selama tahun kedua dan ketiga, ku ingin menjadi mahasiswa utusan ke luar negeri untuk melakukan sejumlah riset dan penelitian. Dan pada tahun keempat, aku akan menulis sebuah skripsi yang bertemakan lingkungan. Dengan di wisuda 4 tahun pas, mudah-mudahan aku lulus dengan predikat cum laudedan mendapat beasiswa S2 ke luar negeri (spt : Jepang, Prancis, Jerman).

Jumat, 28 Oktober 2011

Hewan dan Masalah Lingkungan

16.000 liter Air yang digunakan untuk memproduksi 1 kg daging (1 kg nasi perlu 3.400 liter, 1 kg daging ayam 3.900 liter, 1 kg daging babi 4.800 liter, 1 buah hamburger 2.400 li-ter).77 juta ton Protein nabati yang dapat dimakan manusia tetapi diberikan ke ternak. Sebaliknya, ternak hanya memberi 58 juta ton protein untuk manusia. 60 miliar hewan yang digunakan untuk memproduksi daging serta produk-produk susu setiap tahunnya. Sedangkan populasi manusia saat ini sekitar 6,7 miliar.465 juta ton Kebutuhan daging dunia tahun 2050, dua kali lipat dari kebutuhan tahun 1990, 229 juta ton 1.043 juta ton Kebutuhan susu dunia tahun 2050, bandingkan dengan 580 juta ton di tahun 1999



§ 18% Produksi ternak bertanggung jawab terhadap emisi GHG global dari seluruh akitivitas manusia. (Laporan FAO 2006: Livestock Long Shadow)
§ 70% tanah dari pembukaan hutan di Amerika Selatan digunakan untuk produksi ternak (http://afp. google.com/ article/ALeqM5i3 amXGwXSFd3n2DiXV X62yZa0MRw)
§ 20% Energi dari makanan yang diolah tubuh kita untuk bekerja, sisanya, 80%, dijadikan panas tubuh yang dibuang ke lingkungan. Efisiensi energi tubuh manusia antara 17% (orang tua) hingga 23% (olahragawan kelas dunia). (Dean Heerwagen, “Passive and Active Environmental Controls”, McGraw-Hill Professional, 2003, h.36.)
§ 36,5 kg CO2 Sumbangan gas rumah kaca penyebab pemanasan global oleh 1 kg daging, setara dengan mobil eropa yang berjalan sejauh 250 km, atau energi fosil untuk menyalakan lampu 100 watt selama 20 hari. (Animal Science Journal, DOI: 10.1111/1740- 929.2007. 00457.x.)
§ 7 meter Kenaikan air laut bila es di kutub dan gletser di pegunungan mencair akibat pemanasan global.
§ 100 juta ton Tangkapan ikan global pertahun yang terbuang sia-sia (tak dikonsumsi, terjaring percuma). (laporan khusus, “Lautan Nan Senyap – Krisis Perikanan Global”, National Geographic Indonesia, April, 2007)
§ 40 juta ekor Ikan hiu yang dibunuh pertahun hanya untuk diambil sirip-nya. (laporan khusus, “Lautan Nan Senyap – Krisis Perikanan Global”, National Geographic Indonesia, April, 2007)
§ 90% Spesies laut yang hilang sejak tahun 1900 akibat eksploitasi. (laporan khusus, “Lautan Nan Senyap – Krisis Perikanan Global”, National Geographic Indonesia, April, 2007)
§ 1000 gigaton Karbon yang tertahan lapisan beku (permafrost), lebih banyak dari di atmosfir (700 Gt) dan seluruh tumbuhan (650 Gt). Umat manusia melepas 6,5 Gt/tahun. Lapisan beku telah mulai mencair dan mulai melepas karbon dalam bentuk CO2 dan NH4 ke atmosfir. (Joel K. Bourne, “Change is Here”, National Geographic, June 22, 2008)
§ 77% Kematian di negara maju oleh penyakit kardiovaskular dan kanker yang berhubungan erat dengan pola makan (14% oleh penyakit menular, 9% oleh kecelakaan). (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.29)
§ 55% Kematian di negara berkembang oleh penyakit menular seperti HIV/AIDS, diare dan pernapasan (37% oleh penyakit noninfeksi, 8% oleh kecelakaan). (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.29)
§ 15 juta km2 Lahan pertanian untuk pangan di dunia. (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.38)
§ 30 juta km2 Lahan penggembalaan ternak. (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.38)
§ 30 miliar dollar AS Subsidi setiap tahun untuk industri perikanan. (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.40)
§ 16.000 liter Air yang digunakan untuk memproduksi 1 kg daging (1 kg nasi perlu 3.400 liter, 1 kg daging ayam 3.900 liter, 1 kg daging babi 4.800 liter, 1 buah hamburger 2.400 li-ter). (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.48); dari sumber Hoekstra/Champagain , 2008. www.waterfootprint. org)
§ 77 juta ton Protein nabati yang dapat dimakan manusia tetapi diberikan ke ternak. Sebaliknya, ternak hanya memberi 58 juta ton protein untuk manusia. (Henning Steinfield, dkk., h.294)
§ 60 miliar hewan yang digunakan untuk memproduksi daging serta produk-produk susu setiap tahunnya. Sedangkan populasi manusia saat ini sekitar 6,7 miliar.
§ 465 juta ton Kebutuhan daging dunia tahun 2050, dua kali lipat dari kebutuhan tahun 1990, 229 juta ton.
§ 1.043 juta ton Kebutuhan susu dunia tahun 2050, bandingkan dengan 580 juta ton di tahun 1999. (Pangan dan Uang demi Kesehatan Bangsa”, National Geographic Indonesia, edisi khusus: Detak Bumi, h.48)
§ 2,4 triliun ton per tahun CO2 yang ditambahkan ke udara akibat perubahan tanah yang berhubungan dengan peternakan.
§ 987 juta orang Jumlah kaum miskin yang berhubungan dengan kegiatan peternakan.
§ 1,3 miliar orang Jumlah manusia yang berhubungan dengan produksi peternakan (20% populasi dunia).
§ 4,6% Air bersih di dunia yang digunakan untuk ternak. (Lester R. Brown, ”Plan B.30 – Mobilizing to Save Civilization”, The Earth Policy Institute, 2008.)
§ 10,7 triliun rupiah Subsidi pupuk kimia untuk tahun 2009 yang mendorong pemerintah mendukung pupuk organik dan menggalakkan usaha peternakan sapi melalui tawaran suku bunga kredit ringan. (Usaha Pembibitan Sapi Mendapat Fasilitas Khusus”, Kompas, 28 Juni 2008)
§ 260 tahun Waktu habisnya persediaan minyak fosil dunia bila semua orang bervegetarian. Jika seluruh manusia makan daging, dalam 13 tahun minyak fosil dunia habis. (www.eatveg.com ; 30/8/8)
§ 125 ton/detik Berat kotoran seluruh ternak di Amerika. Bandingkan dengan 6 ton/detik feses yang dihasilkan oleh seluruh penduduk Amerika. (www.eatveg.com ; 30/8/8)